1. Definisikan Masalah
Berikut adalah hal-hal yang harus diketahui dalam analisis
masalah supaya kita mengetahui bagaimana permasalahan tersebut:
Kondisi awal, yaitu input yang tersedia.
Kondisi akhir, yaitu output yang diinginkan.
Data lain yang tersedia.
Operator yang tersedia.
Syarat atau kendala yang harus dipenuhi
2. Buat Algoritma dan Struktur Cara Penyelesaian
Jika masalahnya kompleks, maka dibagi ke dalam modul-modul.
Tahap penyusunan algoritma seringkali dimulai dari langkah yang global terlebih
dahulu. Langkah global ini diperhalus sampai menjadi langkah yang lebih rinci
atau detail. Cara pendekatan ini sangat bermanfaat dalam pembuatan algoritma
untuk masalah yang kompleks. Penghalusan langkah dengan cara memecah langkah
menjadi beberapa langkah. Setiap langkah diuraikan lagi menjadi beberapa
langkah yang lebih sederhana. Penghalusan langkah ini akan terus berlanjut
sampai setiap langkah sudah cukup rinci dan tepat untuk dilaksanakan oleh
pemroses.
3. Menulis Program
Algoritma yang telah dibuat, diterjemahkan dalam bahasa
komputer menjadi sebuah program. Perlu diperhatikan bahwa pemilihan algoritma
yang salah akan menyebabkan program memiliki untuk kerja yang kurang baik.
Program yang baik memiliki standar penilaian:
Standar teknik pemecahan masalah
Teknik Top-Down
Teknik pemecahan masalah yang paling umum digunakan.
Prinsipnya adalah suatu masalah yang kompleks dibagi-bagi ke dalam beberapa
kelompok masalah yang lebih kecil. Dari masalah yang kecil tersebut dilakukan
analisis. Jika dimungkinkan maka masalah tersebut akan dipilah lagi menjadi
subbagian-subbagian dan setelah itu mulai disusun langkah-langkah penyelesaian
yang lebih detail.
Teknik Bottom-Up
Prinsip teknik bottom upadalah pemecahan masalah yang
kompleks dilakukan dengan menggabungkan prosedur-prosedur yang ada menjadi satu
kesatuan program sebagai penyelesaian masalah tersebut.
Standar penyusunan program
Kebenaran logika dan penulisan.
Waktu minimum untuk penulisan program.
Kecepatan maksimum eksekusi program.
Ekspresi penggunaan memori.
Kemudahan merawat dan mengembangkan program.
User Friendly.
Portability.
Pemrograman modular.
4. Mencari Kesalahan
Kesalahan sintaks (penulisan program).
Kesalahan pelaksanaan: semantik, logika, dan ketelitian.
5. Uji dan Verifikasi Program
Pertama kali harus diuji apakah program dapat dijalankan.
Apabila program tidak dapat dijalankan maka perlu diperbaiki penulisan
sintaksisnya tetapi bila program dapat dijalankan, maka harus diuji dengan
menggunakan data-data yang biasa yaitu data yang diharapkan oleh sistem. Contoh
data ekstrem, misalnya, program menghendaki masukan jumlah data tetapi
usermengisikan bilangan negatif. Program sebaiknya diuji menggunakan data yang
relatif banyak.
6. Dokumentasi Program
Dokumentasi program ada dua macam yaitu dokumentasi internal
dan dokumentasi eksternal. Dokumentasi internal adalah dokumentasi yang dibuat
di dalam program yaitu setiap kita menuliskan baris program sebaiknya diberi
komentar atau keterangan supaya mempermudah kita untuk mengingat logika yang
terdapat di dalam instruksi tersebut, hal ini sangat bermanfaat ketika suatu
saat program tersebut akan dikembangkan. Dokumentasi eksternal adalah
dokumentasi yang dilakukan dari luar program yaitu membuat user guideatau buku
petunjuk aturan atau cara menjalankan program tersebut.
7. Pemeliharaan Program
Memperbaiki kekurangan yang ditemukan kemudian.
Memodifikasi, karena perubahan spesifikasi.